728x90 AdSpace

Latest News

Minggu, 02 November 2014

Cyberwarfare menurut Jim Geovedi

Apa itu CyberWar? Jim Geovedi bilang belum pernah ada sampai saat ini



AKhir-akhir ini dunia internet sedang digemparkan tentang kemungkinan adanya bahaya CyberWar karena pengaruh politik negara yang dipicu masalah spionase alias pengintaian (kegiatan memata-matai). Jim Geovedi menuliskan beberapa definisi dari kata cyberwar dan twit menyangkut masalah penyadapan serta serangan-serangan ke situs Australia. Berikut adalah beberapa tulisannya mengenai CyberWar dan beberapa pendapatnya mengenai aksi saling serang alamat website antara negara Indonesia dan Australia melalui akunnya di Github Gits.
Terima kasih untuk kalian yang sudah mengirimkan pesan kepada saya lewat surel, Twitter, Facebook dan SMS. Ini tanggapan saya untuk semua pertanyaan, pernyataan dan ajakan kalian.
ya, saya serius
Perang siber adalah istilah yang besar dan serius
Jim Geovedi adalah tokoh hebat IT asal Indonesia. Ia juga memberikan deskripsi tentang apa itu CyberWar melalui akunnya di GitHub.
Apa saja aktivitas dalam sebuah perang siber (cyberwar)? Jika mengikuti definisi “perang” secara umum yang disesuaikan dengan media siber, maka ada beberapa hal yang akan terjadi.
Pertama, akan terjadi serangan yang memakan korban, dalam hal ini adalah serangan terhadap sistem komputer yang sangat berbahaya dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Jika hanya menimbulkan kerugian material, sebuah aksi ekonomi pun bisa menimbulkan kerugian dalam jumlah besar, oleh karena itu kerugian material belum bisa menjadi indikasi terjadinya sebuah perang siber.
Kedua, sebuah aksi perang siber harus bersifat instrumental (punya tujuan). Dalam konfrontasi militer, satu pihak akan memaksakan pihak yang berseberangan untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Ketiga, perang siber harus bersifat politik. Deklarasi perang adalah mutlak hak istimewa pemimpin negara dan bukan hak anak-anak yang bahkan belum punya hak pilih dalam pemilihan umum di negaranya walaupun mereka meyakini aksi mereka adalah untuk kepentingan negara dan bangsa.
Menurut Jim Geovedi, sampai saat ini CyberWar secara resmi itu belum pernah ada.
Sampai hari ini, belum satupun serangan siber yang memenuhi persyaratan tersebut. Tidak satu pun. Belum ada seorang manusia yang menjadi korban seketika sebagai akibat serangan siber. Belum ada satu negara pun yang menyatakan perang siber secara resmi. Bahkan belum ada para pelaku penyerangan siber (yang disponsori oleh negara) ke negara lain secara terang-terangan mengakui aksinya.
Berikut penuturannya sekaligus mengomentari juga tentang masalah penyadapan, penyusupan dan pengintaian yang menjadi topik hangat di negara kita Indonesia dan negara tetangga Australia. Selain itu ia juga memberikan pendapat tentang aksi penyerangan situs oleh orang-orang yang mengaku hacker tetapi tidak mengerti apa itu arti hacker dan lammer.
Penyadapan, penyusupan dan pengintaian tidak selalu bergantung terhadap teknologi
Walaupun teknologi sering menjadi alat bantu maupun menjadi target, bukan berarti penyadapan bergantung terhadap penguasaan teknologi. Banyak metode konvensional yang dapat dilakukan, salah satunya adalah perekrutan agen ganda.
Jika anda tertarik dengan teknik persandian, mengapa tidak bergabung dengan Lemsaneg? Indonesia membutuhkan banyak telik sandi.
Ada pihak-pihak yang lebih berwenang
Percaya ada tidak, Indonesia punya pihak-pihak yang lebih berwenang dan lebih mampu untuk menangani masalah ini. Permasalahan bilateral antar negara tidak semudah layaknya permasalahan dua RT yang sedang berselisih paham.
Jika anda merasa pemerintah tidak kompeten dalam mengurusi permasalahan ini, silakan melakukan protes kepada para petinggi negara dan tidak melakukan tindakan sporadis yang justru akan membahayakan hubungan negara.
Jika masih bersikeras, silakan pikirkan beberapa hal berikut:
Coba untuk tidak munafik dan tidak jadi pahlawan kesiangan, penyadapan bukan hal baru, Indonesia juga melakukannya.
Informasi penyadapan diperoleh dari dokumen yang dibocorkan Edward Snowden. Sebelum dokumen tersebut bocor, apakah kalian menyadari aktivitas memata-matai antar kedua negara telah terjadi?
Akibat aktivitas serangan siber lebih banyak merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah maupun terlibat dalam kegiatan mata-mata. Jika anda adalah pihak yang merasa tidak terlibat namun menjadi korban, apakah anda bisa tidur tenang malam ini?
Apa yang bisa anda lakukan?
Mudah saja.
Membayar pajak dan mengawasi pengunaannya. Galakkan pemberantasan korupsi di segala bidang.
Tetap tenang dan tidak terpengaruh pemberitaan dari media kacangan yang penuh dengan agenda.
Hentikan semua aksi yang meminta saya atau orang lain melakukan tindakan bodoh.
Simpan pidato nasionalisme kalian buat Pemilu tahun depan
Saya tidak punya rasa nasionalisme?
Benar, saya tidak punya lagi. Dulu pernah punya, tapi sedikit.
Ketika punya sedikit, saya pernah khilaf dengan selalu membela para hacker dari anggapan miring media dan masyarakat luas dan telah berusaha meyakinkan banyak orang bahwa profesi hacker bisa menghasilkan pendapatan yang mungkin lebih dari cukup. Juga pernah khilaf karena berusaha meyakinkan pemerintah Indonesia untuk bisa merangkul hacker dan menjadikannya aset pertahanan negara serta lupa diri dengan menyampaikan materi seputar kewaspadaan keamanan informasi keliling Indonesia, di ratusan acara seminar dan konferensi.
Jadi benar, saya tidak punya rasa nasionalisme seperti halnya para pejabat yang korup dan wakil rakyat yang kalian pilih.
Apa? Kamu belum pernah menggunakan hak pilih?
Secara tersirat, pesan dari master Jim Geodevi yang saya tangkap adalah sebagai berikut.
Mari benahi negara ini dari dalam agar negara kita kuat rakyatnya, kuat persatuannya, kuat rasa nasionalisme-nya.. Karena negara yang rusak dari dalam akan menyebabkan lemahnya dukungan rakyat kita, lemahnya persatuan, lemahnya pemikiran dan menyebabkan lemahnya nasionalisme.
Mari buat rakyat Indonesia bisa merasa bangga dengan langkah positif!!!
#mbangun-deso
Jim Geovedi tokoh hebat IT asal Indonesia
Cyberwarfare menurut Jim Geovedi
  • Title : Cyberwarfare menurut Jim Geovedi
  • Posted by :
  • Date : 16.17
  • Labels :
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Top